Posted by : Prisna Defauzi Rabu, 04 Desember 2013


Selamat. Barangkali itu kata yang tepat bagi Anda yang merasa ‘galau’ ketika melihat realitas pemuda saat ini. Mengapa? Karena Anda masih mempunyai keimanan dan akal sehat. Lebih lagi, galau ketika melihat kemaksiatan dan kemunkaran adalah suatu kewajaran, bahkan menjadi keharusan bagi setiap muslim yang beriman dan masih menggunakan akal sehatnya untuk berfikir.

Sedangkan bagi Anda yang merasa ‘enjoy-enjoy’ saja terhadap realitas pemuda yang rusak yang ada saat ini, Sadarlah!! Jangan sampai Anda beranggapan bahwa mempedulikan semua tadi tidak bermanfaat bagi Anda dan hanya akan menghabiskan waktu Anda saja. Mengapa? karena Pencipta Anda sudah mewajibkan Anda untuk berdakwah. Berdakwah mengubah realitas yang rusak tersebut karena tidak sesuai dengan Islam menjadi realitas yang baik yang sesuai dengan Islam. oleh karena itu janganlah Anda termasuk orang-orang yang memperturuti setiap ambisi dan hawa nafsu Anda. Sehingga Anda tidak mampu lagi menangkap secerah sinar kebenaran yang terpancar dari keimanan dan akal sehat Anda.


Sekarang, renungkanlah! Betapa rusaknya realitas pemuda saat ini. Lihatlah! Mereka hanya disibukan dengan kesenangan-kesenangan duniawi semata. Pemikiran mereka hanya dipenuhi bagaimana caranya ambisi dan hawa nafsu mereka dapat terpenuhi. Parahnya, mereka tidak peduli apakah cara itu dibolehkan oleh syara’ atau tidak. Maka tak pelak lagi, keadaan seperti ini membuat mereka alfa akan tujuan hidupnya yang haqiqi. Jika boleh diibaratkan, mereka seperti orang yang safar namun tidak memiliki tujuan yang jelas. Oleh sebab itu wajar saja jika pada kenyataannya mereka tidak pernah sampai kepada tujuannya. Yang ada mereka malah semakin jauh tersesat dan putus asa.

Pikirkan! pengibaratan atau pengandaian di atas sangat sesuai dengan gambaran realitas pemuda saat ini. Sesuai sebab pemuda saat ini justru menjadikan materi sebagai tujuan hidupnya. Mereka malah mengabdikan hidupnya hanya untuk memuaskan seluruh ambisi dan hawa nafsunya. Hobi mereka hura-hura, dugem, mabok-mabokan, mengkonsumsi narkoba, berzina, nge-geng motor, tawuran, pacaran, dan berbagai kemaksiatan lainnya mereka lakukan. Jelas sekali pemuda seperti ini sangat jauh dari kepribadian Islam. Pemuda seperti  ini sangat tidak layak disebut sebagai tonggak perubahan. Pemuda seperti ini tidak akan mampu menjadi sosok idealis-ideologis yang akan membangkitkan kaum muslimin dan mengembalikan kemuliaan Irslam. Benar-benar sangat disayangkan. Pemuda yang secara fitrah mempunyai potensi yang luar biasa; semangat yang menggebu-gebu, sikap gigih, bertanggung jawab, berani, tekad kuat, dan daya juang yang tinggi, justru mereka tidak mampu mengoptimalkan potensinya dalam rangka memperjuangkan penerapan syariah Islam secara kaaffah.

Sebagai seorang pemuda dengan segudang potensi, sudah semestinya Anda meneladani perjuangan para pemuda di masa kejayaan Islam silam. Bayangkan! Betapa berani dan gigihnya mereka memperjuangkan syariah Allah SWT dengan dakwah dan jihad. Betapa besarnya kontribusi dan dedikasi mereka bagi kemuliaan Islam dan kaum muslimin. Pernah dengar Mush’ab bin Umair? Beliau salah satunya. Bertapa tidak, pemuda kaya raya dan tampan rela mengorbankan nyawanya demi memperjuangkan tegaknya kalimat Allah di medan uhud. Atau Muadz bin Al-Jamuh dan Muadz bin Afra, mereka adalah dua pemuda yang gagah berani dalam membela kemulianan Islam. sebuah riwayat menyebutkan bahwa mereka berhasil membunuh Abu Jahal pada perang Badar. Jika belum cukup, Usamah bin Zaid adalah contoh lainnya. Beliau adalah pemuda gagah berani yang diamanahi menjadi panglima pasukan  kaum muslimin untuk memerangi pasukan Romawi. Tentunya demi kemuliaan Islam. Jadi, sekarang saatnya Anda harus bermimpi menjadi seperti mereka.

Sebuah pertanyaan, sudah baca kan paparan di atas? Lalu, apakah Anda merasa beruntung karena sudah galau? Sekarang pikirkan! Sebetulnya galau saja itu tidak cukup bila Anda tidak berupaya mengubahnya? Pernah dengar setan bisu? Setan bisu bisa jadi Anda ketika Anda diam saja tatkala melihat kemunkaran. Oleh karena itu, dakwahlah! Rubahlah! Jika Anda belum ta menerapkan syariah Islam secara Kaaffah? Maka bergabunglah Anda dengan deretan pemuda lain yang mewakafkan dirinya menjadi Pejuang Syariah dan Khilafah. Mengapa khilafah? Karena khilafah sajalah satu-satunya institusi yang disyariatkan oleh Islam yang akan menerapkan syariah Islam secara kaaffah. Nah, tunggu apa lagi?

Ingat! Anda adalah Agent of change. Mengubah realitas yang tadinya rusak menjadi realitas yang baik menurut Islam. Memang, tugas yang akan kita emban sangat berat. Tapi yakinlah Anda itu kuat, itulah mengapa Allah membebani kita dengan kewajiban mengemban dakwah Islam. Ingat potensi kita, potensi kita adalah potensi terbaik untuk mengembalikan kemulian Islam dan kemulian umat kembali. Maka sekali lagi mari bersama-sama memperjuangkan syariah Islam dalam bingkai daulah khilafah. Tunggu apa lagi? [] Prisna Defauzi


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Muslim Writer -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -